Media Desa Batu Putik
Penulis : Tim Media Desa Batu Putik
**Membangun Generasi Qurani di Tingkat Desa: Tantangan dan Solusi** **Pendahuluan** Di tengah arus modernisasi, generasi muda menghadapi beragam tantangan yang semakin kompleks. Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi membawa pengaruh yang bervariasi terhadap pembentukan karakter dan moralitas. Menyusul data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 yang menunjukkan bahwa sekitar 87% penduduk Indonesia beragama Islam, upaya untuk menciptakan generasi Qurani—yang tak hanya memahami Al-Qur'an secara tekstual, tetapi juga mengamalkannya—menjadi sangat penting. Lomba tadarrusan Qur'an di tingkat desa diusulkan sebagai salah satu solusi untuk memperkuat pengamalan ajaran Islam di kalangan generasi muda. Lomba tadarrusan Qur'an berpotensi menjadi sarana efektif dalam meningkatkan minat baca serta pemahaman Al-Qur'an di kalangan anak-anak dan remaja. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai kompetisi, tetapi juga sebagai media untuk membangkitkan kecintaan terhadap Al-Qur'an. Dengan melibatkan masyarakat desa, diharapkan tercipta suasana yang mendukung pertumbuhan generasi Qurani. Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah menunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan dapat memperkuat kesadaran spiritual dan moralitas di kalangan generasi muda (UIN Syarif Hidayatullah, 2021). Melalui lomba ini, anak-anak tidak hanya diajarkan membaca Al-Qur'an dengan baik, tetapi juga memahami makna dan tafsirnya. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan Islam yang menekankan pentingnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama. Studi dalam Jurnal Pendidikan Islam menunjukkan bahwa pemahaman mendalam terhadap Al-Qur'an sangat berpengaruh pada pembentukan karakter positif (Jurnal Pendidikan Islam, 2020). Dengan demikian, lomba tadarrusan Qur'an yang diadakan di Desa Batu Putik diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi Qurani yang berakhlak mulia. **Pentingnya Pembinaan Generasi Qurani** Pembinaan generasi Qurani di tingkat desa menjadi faktor krusial untuk membangun masyarakat yang berakhlak dan beradab. Dalam konteks ini, pendidikan agama harus menjadi fondasi utama. Kementerian Agama Republik Indonesia menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai moral dan etika Al-Qur'an dalam pendidikan di sekolah (Kementerian Agama RI, 2022). Dengan begitu, anak-anak tidak hanya mempelajari Al-Qur'an, tetapi juga diharapkan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Lomba tadarrusan Qur'an dapat berfungsi sebagai metode efektif dalam pembinaan ini, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menunjukkan kemampuan membaca sekaligus memperdalam pemahaman mereka terhadap isi ayat-ayat. Survei Yayasan Pendidikan Al-Qur'an mengungkap bahwa peserta lomba mengalami peningkatan pemahaman terhadap Al-Qur'an hingga 70% pasca mengikuti kegiatan tersebut (Yayasan Pendidikan Al-Qur'an, 2021). Tak hanya itu, lomba tadarrusan juga dapat memperkuat solidaritas di antara masyarakat. Melibatkan orang tua, guru, dan tokoh masyarakat dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi penting dalam membangun generasi Qurani. Studi kasus di Desa Batu Putik menunjukkan bahwa partisipasi orang tua dalam lomba tadarrusan dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar dan memahami Al-Qur'an (Laporan Penelitian Desa Batu Putik, 2023).
Rahmat Jati ( Kepala Desa Batu Putik ] mengungkapkan : Lomba tadarrusan Al-Qur'an yang dilaksanakan pada bulan ramadan merupakan sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan visi desa batu putik " Maju,Religius dan Bermartabat ". kegiatan ini bukan semata-mata sebagai ajang pencari bakat, melainkan untuk mewujudkan generasi di Desa Batu Putik kedepan menjadi generasi unggulan, berkualitas dan berahlakul karimah yang cinta akan Qur'an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari untuk memujudkan desa Batu Putik yang religius, Lombok Timur SMART dan Indonesia Emas " lanjut kepala Desa'.
Lomba ini juga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur'an sejak dini. Dengan kompetisi yang menarik, anak-anak lebih termotivasi untuk belajar. Penelitian dari Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa anak-anak yang aktif terlibat dalam kegiatan keagamaan cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih baik (Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2020). Hal ini membuktikan bahwa pembinaan generasi Qurani tak hanya berpengaruh pada aspek spiritual, tetapi juga pada pendidikan secara keseluruhan. Secara keseluruhan, pentingnya pembinaan generasi Qurani di tingkat desa tidak dapat diabaikan. Melalui lomba tadarrusan Qur'an, kita berpotensi menciptakan generasi yang cerdas secara akademis sekaligus berkarakter dan berakhlak mulia, menjadi investasi jangka panjang untuk masyarakat yang lebih baik.